Pada program posyandu usila secara umum menyediakan
pelayanan seperti pemeriksaan kesehatan, pembagian obat maupun suplemen
seperti vitamin, pengukuran status gizi (IMT) serta konseling gizi. Pada
dasarnya pelayan seperti itulah yang terdapat diberbagai program puskesmas,
khususnya program posyandu usila. Program tersebut secara monoton hanya
seperti itu-itu saja, sehingga ketertarikan para usila unduk datang pada
acara pusyandu usila tersebut kurang. Sedangkan untuk permasalah usila
sendiri adalah permasalahan yang sangat komplit, yaitu tidak hanya dari segi
masalah fisik, tetapi terdapat masalah psikologi dan ekonomipun menjadi beban
yang tidak lepas dari para usia lanjut.
Masa tua merupakan masa paling akhir dari siklus kehidupan manusia,
dalam masa masa ini ini akan terjadi proses penuaan atau aging yang
merupakan suatu proses yang dinamis sebagai akibat dari perubahan-perubahan
sel, fisioligis dan psikologis. Masalah-masalah yang berhubungan dengan usia
lanjut adalah masalah kesehatan, baik kesehatan fisik maupun mental, masalah
sosial, masalah ekonomi, dan masalah psikologis.
Ketika manusia semakin tua, mereka cenderung untuk mengalami
masalah-masalah kesehatan yang lebih menetap dan berpotensi untuk menimbulkan
ketidakmampuan. Kebanyakan lansia memiliki satu atau lebih keadaan atau
ketidakmampuan fisik yang kronis. Masalah kesehatan kronik yang paling sering
terjadi pada lansia adalah artritis, hipertensi, gangguan pendengaran,
penyakit jantung, katarak, deformitas atau kelemahan ortopedik, sinusitis
kronik, diabetes, gangguan penglihatan, varicose vein.
Masalah kesehatan
mental pada lansia dapat berasal dari 4 aspek yaitu fisik, psikologik, sosial
dan ekonomi. Masalah tersebut dapat berupa emosi labil, mudah tersinggung,
gampang merasa dilecehkan, kecewa, tidak bahagia, perasaan kehilangan, dan
tidak berguna. Lansia dengan problem
tersebut menjadi rentan mengalami gangguan psikiatrik seperti depresi,
ansietas (kecemasan), psikosis (kegilaan) atau kecanduan obat. Pada umumnya
masalah kesehatan mental lansia adalah masalah penyesuaian. Penyesuaian
tersebut karena adanya perubahan dari keadaan sebelumnya (fisik masih kuat,
bekerja dan berpenghasilan) menjadi kemunduran.
Ada dua kategori utama yang dihadapi oleh lansia yaitu, pertama adalah
masalah pribadi/personal yang berhubungan dengan kematian, perasaan
ketergantungan atau mandiri, kesehatan, penerimaan diri terutama dalam
menghadapi perubahan yang berhubungan dengan usia. Sedangkan kategori kedua
berhubungan dengan masalah sosial/interpersonal yang meliputi hubungan dengan
orang lain, teman, keluarga, kebutuhan seksual, kesepian serta keterasingan
dari anggota kelompok.
Dari berbagai masalah tersebut sehingga ada penyusunan suatu
kegiatan-kegiatan baru yang dapat menunjang kegiatan pada program posyandu
usila. Seperti yang terdapat pada literatur yaitu, Pendekatan Cultural
Spiritual dalam Konseling bagi Lansia. Tujuan dari pendekatan ini yaitu sebagai penambah wawasan dari segi
spiritual, yang nantinya diharapkan dari informasi yang didapat, para usila
lebih bisa memantapkan diri, dapat mengembangkan potensi diri, tidak
ketergantungan dengan orang lain (mandiri) serta dapat menjadi pribadi yang
menjadi patokan (sumber inspirasi) bagi para penerusnya.
|
Jika saya seorang
penanggung jawab program Usila di Puskesmas, modifikasi program baru untuk
meningkatkan usia harapan hidup yang lebih efektif yaitu dengan pendekatan
spiritual, mengajak para usila untuk membuang
pikiran-pikiran negatif tentang masalah yang akan dihadapai disaat
usia lanjut (konseling psikologi), serta mengadakan suatu program tour ke
tempat-tempat yang berhubungan dengan religius (misalnya mengajak ziarah, ke
tempat-tempat bersejarah tentang religius dan tempat-tempat menarik lainnya).
Pendekatan spiritual ini nantinya akan
menambah pengetahuan para usia dalam hal religius, membantu para usila dalam
memantapkan keimanan dan ketakwaan. Dengan berkeyakinan bahwa Tuhan
mengintervensi kehidupan manusia untuk menolongnya agar dapat mengatasi
masalah, memelihara kesehatan, dan melakukan perubahan kehidupan ke arah yang
lebih baik. Dalaam proses memberikan bantuan terhadap klien, konselor
spiritual memberikan dorongan kepada mereka agar lebih meyakini Tuhan karena
keyakinan terhadap Tuhan dapat membantu klien mengatasi masalah yang
dihadapinya. Konselor memberikan keyakinan terhadap klien bahwa perubahan
terapeutik yang terjadi yaitu kesembuhan dan perkembangan dirinya
difasilitasi oleh keyakinan akan petunjuk dan cinta kasihNya
konseling psikologi yaitu suatu
konseling yang mmbantu para usila dalam memecahkan masalah yang dihadapi,
ksususnya dalam masalah sosial. Kebanyakan para usila mempunyai masalah
sosial seperti menarik diri dari masyarakat, kesulitan dalam melakukan
hubungan yang baik, biasanya hal sperti ini dikarenakan oleh ketidakpercayaan
diri, ketidaksiapan menerima bertambahnya usia, perasaan takut akan
ketergantungan dengan orang lain dan sebagainya. Pada konseling psikologi
ini, usila akan mendapatkan pengetahuan, serta akan mendapatkan suatu solusi
dan rekomendasi yang logis sehingga pikiran-pikiran negative yang memmbuat
mereka stres akan teratasi dengan kesiapan mental para usila dalam menanggapi
suatu masalah seperti masalah-masalah sosial. Tidak hanya masalah sosial,
dalam konseling psikologi ini juga akan membantu para usila dalam menghadapi
masalah pribadi, seperti dalam masalah kebutuhan seksual. Para usila yang
tidak mempunyai pasangan hidup, akan mempunyai tingkat stres yang lebih
tinggi dibandingkan para usila yang mempunyai pendamping. Khususnya para
usila laki-laki yang sudah berstatus single,
akan diberikan suatu masukan-masukan, jika mempunyai kesiapan baik dari segi
jasmani, rohani serta ekonomi maka akan dibantu oleh pihak konseling dalam
merencanakan suatu kehidupan yang baru dan akan dibantu dalam memilih calon
istri yang akan mendampinginya.
Program tour
ke tempat-tempat yang berhubungan dengan religius dan Wisata daerah
(misalnya mengajak ziarah, ke tempat-tempat bersejarah tentang religius dan
tempat-tempat menarik lainnya). Program ini merupakan program tambahan yang
membantu para usila dalam menghilangkan kejenuhan maupun tingkat stres yang
tinggi. Dengan diadakan liburan ini, kesehatan rohani, psikologi usila akan
lebih meningkat. Dengan perasaan yang selalu bahagia, maka akan dapat
menunjang dalam segi kesehatan fisik usila. Untuk pendanaan kegiatan ini,
diadakan program tabungan bersama,
penabungan bersama ini rutin diadakan dalam setiap pertemuan pada program
pusyandu usila.
|