Sabtu, 18 April 2009

UAN yang menghantui mimpiku

Siapa yang tak tau dengan yang namanya UAN? Momok yang satu ini memang amatlah menakutkan bagi pelajar, khususnya bagi pelajar yang telah duduk di kelas 6 SD, IX SMP dan kelas XII sekolah menengah atas. UAN yang telah dipilih oleh Menteri Pendidikan Nasional Indonesia untuk menentukan lulus tidaknya seorang pelajar merupakan ujian yamg paling berat. UAN yang berlangsung hanya dalam 5 hari tersebutlah yang menentukan apakah belajar kita selama 3 tahun sekolah berhasil atau tidak. Jika tidak, artinya kita harus mengulang lagi atau memilih paket yang amat merugikan.

Itulah yang saya rasakan saat ini, berjuang agar UAN yang mulai dilaksanakan 20 april ini bisa saya jalani dengan sebaik-baiknyadan lulus dengan Nilai yang membanggakan. Belajar mati-matian agar semua mata pelajaran dapat mencapai standar kelulusan. Standar kelulusan pun setiap tahun selalu dinaikkan. Rasa was-was, takut, cemas,selalu terlintas di pikiran saya dan selalu menghantui saya karena mengingat kejadian-kejadian yang merugikan terjadi bagi para pelajar akibat diadakannya UAN. Ada pelajar yang tidak lulus dikarenakan gugup, atau dikarenakan salah dalam cara pengisian yang dilakukan, adapula yang tidak lulus dikarenakan salah satu mata pelajaran tidak memenuhi standar padahal nilai yang lainnya tinggi, penyebab-penyebab itu merupakan hal yang paling menyedihkan dan mengecewakan. Bahkan kesalahan-kesalahan seperti itu dapat berskibat fatal bagi pelajar yang tidak lulus. Ada yang nekat bunuh diri, ada yang tidak ingin sekolah lagi karena depresi dan malu.bahkan ada yang mengurungkan niatnya sebagai calon mahasiswa di suatu perguruan tinggi walau pun telah berjuang keras lulus seleksi ujian di suatu Universitas, ini merupakan hal yang sangat disayangkan. Hal-hal seperti tersebut lah yang dapat mematahkan semangat para pelajar. Pelajar pun menjadi untuk melakukan hal-hal kecurangan agar mereka bisa lulus. Tak khayal moral pelajar pun menjadi buruk, dan menjadi awal yang fatal bagi masa depan mereka.

Tapi sepertinya para petinggi Indonesia menutup mata terhadap kejadian-kejadian seperti tersebut. Mereka hanya ingin bangsa ini tidak kalah bersaing dengan negara lain, tetapi tidak pernah memikirkan dampak yang akan terjadi bagi masa depan pelajar Indonesia.

(curhat kakak kelasku)

4 komentar:

Ijoul mengatakan...

Eh marnah bloog qm bgs bgt?btw kpn nich dtng k paminggir lg?

Hamsan mengatakan...

nama q g d pajang y...

RainTurb mengatakan...

well, itu lah kehidupan negara ini, semuanya tentu punya dua sisi yang saling bertolak belakang. Karena itu dah jadi ketentuan di negara ini, kita jangan mau terpuruk sendiri

RainTurb mengatakan...

katanya mau nanya

ko g nanya2