BATU AJI KALIMANTAN
Begitu besar karunia Tuhan yang terlimpah di dunia ini, sumber daya alam yang tidak ternilai harganya dan apa-apa yang tercipta semua tentu buat kita nikmati sebagai makhluk ciptaan-Nya. Namun, apakah kita sadar, apa yang telah kita lakukan dan yang telah kita perbuat itu bisa menjadi cerminan sebagai rasa syukur kita. Dengan demikian, kita sebagai makhluk yang menjalani kehidupan di dunia ini harus benar-benar bisa memanfaatkan apa yang ada di bumi ini dengan sebaik-baiknya. Perkembangan dunia tergantung pada penghuni yang menjalani kehidupan itu sendiri. Sumber Daya Alam sekarang ini sering sekali di salah gunakan. Bermacam-macam cara orang berfikir, membuat semua menjadi rancu dan berantakan. Masalah, konflik, dan bencana semua terjadi karena olah tangan manusia, mereka tidak pernah berfikir dampak-dampak negatif yang akan terjadi, mereka hanya mementingkan urusan pribadi dan kebahagiaan sesaat.
Oleh karena itu, kita akan membahas sumber daya alam yang di manfaatkan dengan sebaik-baiknya, yang bisa menghasilkan manfaat bagi kita semua tanpa menimbulkan dampak yang merugikan. Batu Aji adalah Batu pegunungan yang di olah agar mempunyai nilai guna, dan juga dapat bernilai ekonomi. Awal penerapan seni batu Aji di Kalimantan itu berawal pada tahun 1970, pada saat itu penggunaan alat dalam pembuatan masih secara manual dan sederhana. kemudian berkembang pada tahun 1976, perkembangan dalam segi alat yang di gunakanpun sudah dalam bentuk mesin. saat ini hanya terdapat 50 pengrajin batu Aji di Kalimantan Selatan yang terdapat pada satu kampung saja yang bertepatan di Martapura (Karangan Putih). Batu Aji di Ambil dari Batu pegunungan yang di datangkan dari Pelaihari Kab.Tanah Laut. Bentuk yang bisa di olah sangat beragam, ada yang berbentuk peta Kalimantan, Amor, Rumah Banjar, dan sebagainya. Adapun jenis-jenis yang di hasilkan bermacam-macam, seperti jam pajang, gantungan kunci, hiasan dinding, seni kaligrafi, AKSESORIS (cincin, gelang, kalung dan lainnya). Harganya juga bervariasi berkisar antara tiga ribu rupiah, puluhan ribu bahkan sampai ratusan ribu tergantung pada jenis dan tingkat kesulitan pembuatan, namun bila sudah sampai pada Counter, harga akan melambung naik, bahkan bisa menjadi dua kali lipatnya. Pengrajin batu Aji sering kita jumpai di tempat-tempat wisata di Kalimantan,seperti Tangkisung, Batakan, Mandiangin, Sungai Ulin, kadang juga di pertokoan Martapura dan pedagang-pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam AKSESORIS.